DUBAI THE ARCHITECTURE CITY


Dubai, salah satu kota termaju yang ada di dunia. Ketika kita mengingat nama Dubai, pastilah yang terbayangkan kemajuan dalam bidang arsitekturnya. 
Dubai merupakan salah satu kota dari perkumpulan 7 Uni Emirates Arab. Yang didalamnya terdapat Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Ras-Alkaimah, Sharjah, Umm Al-Qaiwain dan Dubai. 



Perekonomian utama dubai bukan lah dari hasil dari minyak bumi melainkan dari real estate, perdagangan dan pengelolaan uang. Sementara minyak bumi hanya menyumbang sebesar 6% pada perekonomian Dubai. 



Kota ini memiliki luas sebesar 1.287,4 km2 dengan jumlah kepadatan sebesar 408,18/km2 dengan penduduk india, emirat, pakistan, bangladesh, arab dan lain-lainnya. Dubai memiliki iklim panas dan, pada beberapa waktu, lembap (kering selama panas yang ekstrem) dengan banyak bulan mencatat temperatur di atas 40 °C. Temperatur tertinggi yang pernah tercatat di Dubai adalah 47.3 °C. Curah hujan sangat sedikit, dengan rata-rata 150mm per tahun; hujan terpusatkan sekitar Januari, Februari dan Maret. Tetapi, hujan lebat tidak umum di Dubai selama bulan musim dingin dan Januari 2008 mencatat rekor 120 mm (atau 5") curah hujan dalam 24 jam, Kelembapan rata-rata di Dubai sekitar 60% dan lebih tinggi selama bulan musim dingin.

Dubai terletak di pantai Teluk Persia di Uni Emirat Arab dan terletak 16 m di atas permukaan laut. Emirat Dubai berbagi perbatasan dengan Abu Dhabi di selatan, Sharjah di timurlaut, dan Kesultanan Oman di tenggara. Hatta, eksklave kecil emirat, dikelilingi di tiga sisi oleh Oman dan oleh emirat Ajman di (barat) dan Ras Al Khaimah (di utara). Teluk Persia berbatasan dengan pantai barat emirat. Dubai terletak di 25,2697°LU 55,3095°BT dan mencakup wilayah seluas 4.114 km² (1.588 mi²).


Dubai terletak langsung di Gurun Arabia. Tetapi, topografi Dubai sedikit berbeda dari bagian selatan UEA di mana sebagian lanskap Dubai dipenuhi pola gurun berpasir, sementara gurun berminyak mendominasi sebagian besar wilayah selatan negara ini. Pasirnya terdiri dari kerang hancur dan koral dan halus, bersih dan putih. Di timur kota, daratan pantai bergaram, dikenal sebagai sabkha, memberikan jalan menuju bentangan gundukan pasir utara-selatan. Lebih jauh ke timur, gundukan pasir semakin besar dan berwarna merah akibat besi oksida. Gurun berpasir datar ini memberikan jalan menuju Pegunungan Hajar Barat, yang membentang di sepanjang perbatasan Dubai dengan Oman di Hatta. Jejaring Hajar Barat memiliki lanskap gersang, tidak rata dan berantakan, di mana pegunungannya mencapai 1.300 meter di beberapa tempat. Dubai tidak memiliki badan air alami atau oase; tetapi, Dubai memiliki inlet alami, Dubai Creek, yang digali untuk membuatnya cukup dalam bagi kapal besar untuk melewatinya. 


Dubai juga memiliki banyak ngarai dan lubang air yang memenuhi dasar pegunungan Al Hajar Barat. Lautan luas gundukan pasir mencakup sebagian besar selatan Dubai, yang membawanya pada gurun pasir yang dikenal sebagai The Empty Quarter. Secara seismik, Dubai berada di zona yang sangat stabil — jalur patahan seismik terdekat, Patahan Zargos, terletak 120 km dari UEA dan tidak mungkin memberi dampak apapun terhadap Dubai. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa kemungkinan tsunami di wilayah itu kecil karena perairan Teluk Persia tidak cukup dalam untuk membuat tsunami.

Comments

Popular Posts